Rabu, 01 Juli 2009

MUSIBAH DI BALIK PENYAMBUTAN MENTAN





sebelum sy berangkat ke hotel Utami Sumekar bersama saudara yang lain, sore ba'da ashar saya silaturrahmi ke rumah kepala dinas pertanian kab.pamekasan diskusi mengenai beberapa hal diantaranya tentang sekelompok mavia dana  LM3 dan PUAP, juga tentang penyambutan Bpk.Mentri ke Pamekasan.

setelah menjelang wktu maghrib (sudah terdengar adzan) saya pamit karena ba'da maghrib akan segera berangkat bersama rombongan dari pamekasan ke hotel utami sumekar lansung bertemu Bpk.Mentri dan Staf ahli berkumpul brsama saudara yang lain disana. setelah pulang dari kepala dinas sy mampir sholat magrib di amsjid Al-Muslimun kolpajung. selesai sholatsebuah kotak hitam milik saya yang selalu sy bawa keliling indonesia jika sy bepergian ktianggalan, setelah saya kembali maka kotak hitam itu sudahj hilang. kotak hitam yang hilang itu adalah Tas carier kecil saya, dan didalamnya berisi 3 buah hand pone, dompet (dalam dompet ada ATM BSM&BNI; kartu diskon Matahari, Kartu diskon AlfaMart, kartu diskon Al-Amin, KTP, SIM A dan C, uang +- 300.000), sy mencoba sms ke siapa yang menemukan pada n0 tersebut " silahkan ambil semuanya, tapi tolong kembalikan n0 dan SIM Adan C saya, yang lainnya saya akan ikhlaskan) tp ternyata n0 hp sudah tidak diaktifkan lagi.

saya sudah mencoba keliling mencari, menyampaikan informasi dan saya tidak mau kalut dalam buayan rasa sedih, tanpa uang dan barang apapun sy tetap jalan melangkah menuju hotel uatami sumekar, Sumenep.

Subhanallah, yang telah menguatkan hati ini samapai pada akhirnya setelah pertemuan dan penyematan Pengurus PPNSI dilakukan pada sy ada sebuah perasaan yang luar biasa, nilainya tidak sebanding dengan barang-barang yang hilang itu, bersama saudara kader terbaik di Madura berkumpul semuanya dengan kader dari Pusat... dan tentunya menguingatkan kembali saat saya ada di Bogor. karena semua Staf Ahli Mentri termasuk Bpak Mentri adalah dosen saya waktu saya kuliah di IPB tahun 2000-2005. saat Bpk Mentri mau menyematkan baju ia bertanya, "yang mana enaknya saya pilih?" beliau jawah sendiri" yang tengah-tengah saja supaya tidak timpang" dibarengi senyumnya yang khas... saya membalasnya dengan senyum dan spontan saya bisikkan "tidak apa-apa kok Bpk, ane juga mahasiswa Bapak dulu di Bogor" beliau jawab "Oh iya... ankatan berapa?" saya jawab "angkatan 36, dulu tinggal bersama ustad romli di pesantren mahasiswa Al-Inayah" beliau jawab"oooo... iya..." bercakapan tidak panjang karena langsung foto bersama.

yang membuat saya teringan lagi adalah dengan Bpk.Dr.Munif, saya kangen dengan ceramah-ceramah beliau saat sholat jumat di amsjid Al-Hurriyah. beliau juga sempat kaget dan bertanya angkatan berapa, dan selesai diskusi kita berbincang-bincang sebelum Bpk dirjen dan staf ahli mentri masuk kamar hotel untuk istirahat karena sudah malam jam 23.00 WIB.

dan setelah itu kita rombongan kembali ke pamekasan, esok harinya saya ke polres pamekasan meminta keterangan hilang dan ke grapari telkomsel dan xl mengurus dan meminta kemabli no yang sama. kemudian sholat jumat berjemaah bersama rombongan Mentri dan bersama-sama rombongan ke Pendopo.

di pendopo saya banyak berdiskusi dengan protokoler mentri dan reoni Alumni IPB termasuk kepala dinas pertanian Kab.Pamekasan. sedih juga rasanya saat tiba saatnya berpisah, padahal seolah2 waktu itu saya mimpi berada di bogor dan sekajab hilang kembali ke Madura. apalagi Bpk.Munif Pulang terlebih dahulu dan tidak sempat ketemu, karena beliau masih ada agenda tugas lain di jakarta... (sibuk antri makan jadi tidak ketemu, hehehe), Selamat jalan Bapak.Mentri dan rombongan, kami akan lanjutkan perjuangan untuk menuju Madura Sejahtera dengan Pertanian. Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar